Kamis, 12 Agustus 2010

Biaya

Penjelasan lebih lanjut akan dijabarkan dalam Financial Plan.

Ruang

Lay out penataan ruangan “Omah Wedangan” dapat dilihat dari gambar berikut ini:

Pemasaran

Personal Selling

Awalnya kami memperkenalkan Omah Wedangan kepada famili dan koneksi terdekat kami, dengan harapan nantinya kualitas Omah Wedangan dapat dikenal oleh masyarakat luas dari mulut ke mulut.

Brosur dan Pamflet/Liflet

Metode pemasaran ini menjadi metode pemasaran kami yang utama. Kami bisa menyebarkan Brosur dan Liflet di tempat-tempat nongkrong anak muda, kampus, ataupun di daerah perkantoran.

Advertising/Iklan

Kami akan mempromosikan Omah Wedangan di Website maupun Blog yang telah lebih dahulu kami buat. Dengan melihat website kami, konsumen dapat melihat menu apa saja yang kami sediakan serta fasilitas apa saja yang mendukung kenyamanan bersantap di Omah Wedangan.

Strategi Penentuan Harga

Kami akan melakukan penetrasi harga dengan cara pada awal dibukanya usaha ini, kami akan mengadakan beberapa promosi atau soft opening program. dimana nantinya akan ada diskon 50 persen selama bulan promo. Nantinya kami akan memberikan juga diskon atau souvenir kepada customer setia, yang mana setelah pemakaian akumulasi 25 jam akan diberikan diskon 15 persen atau mendapatkan souvenir cantik.

Lokasi

Lokasi “Omah Wedangan “ berada di daerah sekitar kampus UMS. Lokasi tersebut berupa rumah kontrakan yang kami fungsikan sebagai tempat usaha kami. Harga rumah kontrakan tersebut 3-4 juta/tahun.

Sumber Daya Manusia

Ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha bisnis “Omah Wedangan” antara lain:
  • Kemampuan manajemen bisnis mencakup keuangan, marketing dan operasional. Untuk posisi manajemen.
  • Kemampuan memasak yang memperhatikan cara memasak yang benar agar kandungan gizi pada bahan makanan tidak hilang. Untuk posisi koki.
  • Cekatan dalam menanggapi permintaan konsumen dan menjalankan operasional bisnis. Untuk posisi yang langsung berhubungan dengan konsumen.
Penjelasan lebih lanjut akan dijabarkan dalam Organization Plan.

Proses Bisnis

Adapun proses bisnis yang kami lakukan untuk membuat bisnis ini sebagai berikut:
  1. Proses Pencarian ide bisnis sebanyak mungkin. Ide bisnis yang muncul antara lain cafĂ©, jual – beli aksesoris motor, movie centre, dll
  2. Proses penyaringan ide bisnis sesuai dengan aspek – aspek pasar dan di nilai paling cocok dengan kebutuhan dari pasar saat ini. Maka dari hal tersebut kami memilih ide bisnis “omah wedangan” yang dianggap paling cocok dengan “demands” saat ini.
  3. Setelah menentukan ide bisnis apa yang akan dibuat, kami melakukan analisis Bussiness plan, yang terdiri dari :Marketing plan, Operation plan, organization plan, dan financial plan.
  4. Pencarian sumber dana utama/ modal bisnis. Modal bisnis kami berasal dari dana pribadi yang kami bagi secara rata.
  5. Menyiapkan tempat usaha, peralatan usaha.
  6. Perekrutan karyawan.
  7. Promosi disertai menjalankan usaha “omah wedangan” .

Produk dan Harga

Produk

Keunggulan angkringan di tempat kami adalah menyediakan tempat makan dan minum sekaligus hangout yang enak, nyaman, namun dengan harga yang terjangkau serta rasa dan suasana yang berbeda dengan angkringan di tempat lain. Omah Wedangan merupakan perwujudan Angkringan atau HIK dengan konsep modern. Makanan dan minuman yang disajikan merupakan cita rasa asli Indonesia.

Harga

Harga yang kami tawarkan layaknya harga makanan dan minuman yang ada di Angkringan atau Wedangan biasa, yaitu berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 7.000.

Minggu, 10 Januari 2010

segmen pasar


Ide bisnis kami mempunyai segmen pasar anak muda khususnya mahasiswa. Dewasa ini, anak muda khususnya mahasiswa dituntut untuk belajar lebih keras sehingga tidak ada waktu untuk bersantai, karena persaingan kerja yang semakin ketat menuntut para mahasiswa untuk bersaing memperebutkan nilai terbaik guna mendapatkan posisi kerja yang terbaik. Dengan memperhatikan kebiasaan anak muda yang seperti ini, kami melihat sebuah peluang investasi yang cukup menjanjikan dari ide bisnis yang kami pilih. Dimana ide bisnis ini menawarkan tempat untuk beristirahat, menghilangkan kepenatan, nongkrong dan bersosialisasi dengan teman.

Di samping karena kebiasaan yang ada, pertimbangan kami memilih anak muda khususnya mahasiswa sebagai segmen pasar karena segmen pasar ini belum banyak digarap oleh pelaku bisnis lain dan segmen pasar ini sangat potensial jika dilihat dari jumlah dan perilaku konsumen sendiri. Kabar dari mulut ke mulut dan kebiasaan membentuk komunitas diantara kalangan anak muda adalah perilaku konsumen yang kami lihat sebagai poin positif.

Kebanyakan dari pelaku-pelaku bisnis yang mempunyai bisnis yang hampir sama dengan ide bisnis kami, memilih segmen pasar pekerja atau sekarang lebih popular dengan eksekutif muda. Bisnis dengan segmen pasar eksekutif muda banyak berkembang di perkotaan, dimana banyaknya perkantoran dan pusat perbelanjaan. Mereka melihat segmen pasar ini memiliki daya beli lebih, sehingga akan memberi profit yang lebih pula.

Di Indonesia, kebiasaan kongkow atau nongkrong sebenarnya juga biasa dilakukan di warung-warung pinggir jalan, dengan harga segelas kopi tak lebih dari Rp 2.000. Namun tentu saja dilakukan oleh masyarakat kelas bawah. Kebiasaan ngobrol di kafe-kafe pinggir jalan bahkan sudah lama menjadi kebiasaan orang Perancis. Setelah nongkrong (biasa sambil ngopi) menjadi tren gaya hidup kosmopolitan, pengusaha dan pengelola pusat perbelanjaan yang jeli melihat peluang, kini mulai berinovasi untuk menarik pengunjung.

Jumat, 08 Januari 2010

Ide Bisnis

Saat brainstorming dengan teman-teman sekelompok mengenai ide bisnis yang akan dibuat oleh kelompok, setiap anggota mengutarakan ide bisnisnya masing-masing. Ide-ide tersebut antara lain:

persewaan game
studio film
les online
resto tradisional dengan konsep modern
gubug kopi (coffee shop dengan konsep tradisional)
tempat nongkrong+makan, merchandise, dll
advertising

Dari ide-ide tersebut, kelompok kami memilah-milah dengan menentukan kelebihan dan kekurangan masing-masing ide bisnis dalam rangka menyaring ide yang layak untuk digunakan.
Akhirnya, kelompok kami menemukan sebuah ide bisnis, yaitu berupa

tempat nongkrong dengan target pasar anak muda (mahasiswa) yang menyediakan berbagai makanan dan minuman. Tempat tersebut tidak perlu mewah, tetapi nyaman dan terjangkau bagi kalangan mahasiswa. Bisa dilengkapi pula fasilitas pendukung berupa hot spot.

Anggota Kelompok Satu

Kelompok 1 (satu), Kelas 3B beranggotakan :
  • 2007-2-011, B. Hiang Handrio
  • 2007-2-024, Ignatius Eko Budi Prasetyo
  • 2006-3-004, Albertus Sigit Prawoto
  • 2007-3-006, Antonio Adisaktya P.
  • 2007-3-010, C. F. Pradana Swandaru
  • 2007-3-020, Iyan Permadi
  • 2007-3-026, Maria G. Maya A.